Rabu, 08 Juni 2016

Buka mata

      Indoneaia tercinta, sebagai mahaisiswa saya melihat indonesia seperti manusia yang sedang mencari cahaya dalam gelap gulita, cahaya ada namun tertutup oleh hasyarat yang membabi buta lalu apa bedanya kita dengan orang yang tuna netra. Kita selalu di butakan oleh janji janji para kolega yang katanya " kita akan hidup sejahtera" namun mana buktinya ? Semua itu jauh dari kata fakta dan realita, mungkin kita butuh sdikit yang namanya obat tetes mata agar kita tau yang mana fakta dan yang mana fiktif belaka.

     sudah saatnya kita membaca jangan hanya duduk diam untuk mendengrkan cerita, karena mereka bercerita hanya untuk menina bobokan kita ataukah mungkin kita lebih suka mendengarkan cerita mereka dari pada bersusah payah untuk membaca ? atau kita yang memang tidak bisa membaca ? cerita meraka memang bernada sehingga enak di dengar di telinga tapi jangan lupa itu hanya sebuah cerita yang di adopsi dari kisah cinderlela. Jangan  buat diri kita seperti tuna netra yang selalu  meraba raba, sudah saatnya kita membuka mata untuk indonesia yang lebih sejahtera.

Selasa, 07 Juni 2016

Bangkit

Sudh  bertahun tahu kita tertatih dalam reformasi, di tipu oleh politisi yang katanya brikan bukti bukan janji, tapi bgitu ada tangis suara minor di pelosok negri, mereka sibuk mencri kualisi bukan solusi, yang katanya ini semua tentang inspirasi bersatu dalam satu mimpi untuk indonesia yg lebih harmoni, tapi mana ? Mereka hnya memberikan janji bukan bukti.
Kita harus pintar memilih pemimpin yg bersih bukan yg mengatakan "ini untuk negri" padahal untuk diri sendri, bgitu banyak janji2 yg mereka beri, tapi itu semua bukan soalusi namun suara2 tanpa isi yg akan menghancurkan negri,
Sudah saatnya kita Bangkit dri ksadaran diri bukan dari apa yg mereka beri, karena itu hnyalah sebuah insvestasi